Profil Desa Brengkok

Ketahui informasi secara rinci Desa Brengkok mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Brengkok

Tentang Kami

Desa Brengkok, potret desa inovatif di Banjarnegara dengan fokus pada ketahanan pangan, pertanian modern, dan tata kelola pemerintahan yang transparan.

  • Inovasi Pertanian sebagai Motor Ekonomi

    Desa Brengkok unggul dalam pengembangan pertanian modern, seperti budidaya melon hidroponik oleh pemuda dan rencana peternakan ayam petelur oleh kelompok wanita, yang bertujuan untuk ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi lokal.

  • Tata Kelola Pemerintahan Bersih

    Desa ini merupakan percontohan Desa Anti Korupsi di Banjarnegara, yang secara konsisten menerapkan prinsip transparansi dan partisipasi publik melalui sistem swakelola dalam setiap proyek pembangunan.

  • Akar Sejarah yang Kuat

    Memiliki latar belakang sejarah sebagai tanah perdikan dari Keraton Surakarta, Desa Brengkok mewarisi nilai-nilai kepemimpinan yang dipadukan dengan semangat gotong royong dalam kehidupan sosial-keagamaan yang dinamis.

Pasang Disini

Desa Brengkok di Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjelma menjadi contoh nyata perpaduan antara kekayaan warisan sejarah dengan visi pembangunan modern yang progresif. Dikenal dengan inovasi di sektor pertanian dan komitmennya terhadap pemerintahan yang bersih, desa ini secara konsisten bergerak maju untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Dengan mengoptimalkan potensi lokal, Brengkok tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan sumber daya manusia dan penguatan ketahanan pangan, menjadikannya sebagai salah satu desa paling dinamis di wilayahnya.

Geografi dan Demografi: Tinjauan Wilayah dan Kependudukan

Desa Brengkok secara geografis terletak di bagian barat Kabupaten Banjarnegara, berjarak sekitar 48 kilometer dari ibu kota kabupaten. Lokasinya yang strategis di Kecamatan Susukan menempatkannya sebagai salah satu simpul penting dalam interaksi sosial dan ekonomi di kawasan perbatasan Banjarnegara.

Letak dan Batas Wilayah Secara administratif, wilayah Desa Brengkok memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya, yaitu:

  • Sebelah Utara
    Berbatasan langsung dengan Desa Karangsalam
  • Sebelah Timur
    Berbatasan dengan Desa Panerusan Kulon
  • Sebelah Selatan
    Berbatasan dengan Desa Pakikiran
  • Sebelah Barat
    Berbatasan kembali dengan Desa Pakikiran

Luas dan Komposisi Wilayah Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Susukan Dalam Angka", luas wilayah Desa Brengkok tercatat seluas 1,62 km² atau 162,20 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi dua peruntukan utama, yakni lahan persawahan seluas 81,80 hektare dan lahan bukan sawah (mencakup permukiman, pekarangan dan tegalan) seluas 80,40 hektare. Komposisi ini menunjukkan keseimbangan antara area produksi pertanian dan kawasan hunian serta pendukungnya.

Kependudukan Menurut data kependudukan per Juni 2024, Desa Brengkok dihuni oleh 2.899 jiwa. Dengan luas wilayah 1,62 km², maka kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.790 jiwa/km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, mencerminkan pemusatan permukiman yang aktif dan dinamis. Secara keagamaan, masyarakat Desa Brengkok dikenal homogen, dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Untuk keperluan administrasi dan surat-menyurat, seluruh wilayah Desa Brengkok menggunakan Kode Pos 53475.

Sejarah dan Pemerintahan: Dari Kademangan Hingga Desa Anti Korupsi

Sejarah Desa Brengkok memiliki akar yang kuat dalam tradisi dan sejarah monarki Jawa. Jauh sebelum menjadi sebuah desa administratif, wilayah ini merupakan sebuah "tanah perdikan" atau daerah otonom berstatus Kademangan di bawah kekuasaan Keraton Surakarta Hadiningrat. Menurut catatan sejarah lokal, status istimewa ini diberikan oleh Raja sebagai hadiah kepada seorang tokoh sakti bernama Haji Moesa yang berhasil menghentikan wabah penyakit (pageblug) yang melanda keraton. Kademangan Brengkok, yang saat itu dipimpin oleh seorang demang, bertahan hingga masa kemerdekaan Indonesia. Seiring dengan perubahan regulasi nasional sekitar tahun 1947, status kademangan dihapus dan wilayah ini secara resmi bertransformasi menjadi Desa Brengkok dengan sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat.

Warisan kepemimpinan yang arif tersebut kini dilanjutkan dalam sebuah sistem tata kelola modern yang akuntabel dan transparan. Pemerintah Desa Brengkok secara aktif melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam perencanaan pembangunan melalui forum Musyawarah Desa (Musdes), seperti yang terlihat dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk tahun 2025. Keterlibatan aktif dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, karang taruna, hingga perwakilan perempuan menunjukkan komitmen pada pembangunan yang partisipatif.

Komitmen terhadap tata kelola yang baik ini mendapatkan pengakuan signifikan ketika Desa Brengkok ditunjuk sebagai salah satu desa percontohan untuk program Desa Anti Korupsi di Kabupaten Banjarnegara. Penunjukan ini bukan tanpa alasan. "Kami mengutamakan sistem swakelola dalam setiap pembangunan infrastruktur," ujar seorang perangkat desa kepada media. "Sistem ini bertujuan agar masyarakat bisa ikut andil langsung, baik dalam pengerjaan maupun pengawasan. Ini adalah wujud transparansi dan akuntabilitas kami." Dengan prinsip ini, pemerintah desa memastikan setiap dana pembangunan dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap hasil pembangunan di desa mereka.

Potensi Ekonomi Unggulan: Inovasi Pertanian sebagai Penggerak Utama

Sektor ekonomi Desa Brengkok menunjukkan dinamika yang luar biasa, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan yang didorong oleh inovasi dan semangat wirausaha kolektif. Desa ini secara sadar mengarahkan fokusnya untuk menjadi pusat ketahanan pangan lokal melalui berbagai program pemberdayaan yang menyasar kelompok tani, perempuan, dan pemuda.

Agro-Industri Modern: Budidaya Melon Hidroponik Salah satu terobosan paling menonjol yaitu pengembangan budidaya melon dengan sistem hidroponik. Inisiatif yang digerakkan oleh Kelompok Tani Muda ini dimulai sejak tahun 2022 dan telah menjadi ikon pertanian modern di desa. Di sebuah greenhouse di Dusun Krajan, para pemuda tani berhasil membudidayakan melon berkualitas tinggi yang memiliki nilai jual lebih baik dan masa tanam yang lebih efisien. Inovasi ini tidak hanya menarik minat generasi muda untuk kembali ke sektor pertanian, tetapi juga membuktikan bahwa pertanian modern yang minim lahan dan lebih terkontrol dapat menjadi solusi di tengah tantangan zaman.

Pemberdayaan Perempuan dan Ketahanan Pangan Hewani Tidak hanya kaum prianya, para perempuan di Desa Brengkok turut menjadi motor penggerak ekonomi. Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), pada tahun 2025 direncanakan pengembangan program budidaya ayam petelur. Program ini memiliki tujuan ganda. "Proyeksinya adalah menyumbang ketahanan pangan di tingkat desa, khususnya pangan hewani. Output dari program ini nantinya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk untuk program pencegahan stunting," jelas seorang pengurus KWT. Anggaran yang lebih besar pada tahun 2025 sengaja dialokasikan untuk program pemberdayaan semacam ini, yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi pengelola sekaligus menekan angka pengangguran.

Peternakan Terpadu "Berkah Farm" Di samping pertanian, sektor peternakan juga menunjukkan geliat yang menjanjikan melalui "Berkah Farm". Usaha kolektif yang dikelola secara profesional ini fokus pada budidaya ternak seperti entok (mentok) dan kambing. Meskipun menghadapi tantangan, terutama terkait keterbatasan sumber air bersih, Berkah Farm terus berinovasi. Salah satu strategi yang sedang dikembangkan ialah pembuatan bank pakan ternak yang diisi tanaman bergizi tinggi seperti indigofera dan rumput gajah, serta pakan hasil fermentasi. "Kalau bank pakan sudah siap, kita tidak repot lagi mencari rumput, terutama saat musim kemarau," ungkap Doni, ketua Berkah Farm. Dengan struktur organisasi yang jelas dan pembinaan langsung dari Pemerintah Desa, Berkah Farm menjadi simbol ketangguhan dan optimisme wirausaha lokal.

Sinergi dalam Pertanian Padi Di luar inovasi tersebut, pertanian padi sebagai komoditas utama tetap mendapat perhatian serius. Terdapat sinergi yang kuat antara aparat teritorial seperti Koramil 09/Susukan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan kelompok tani lokal seperti Kelompok Tani Mukti di Dusun Cangkring. Pendampingan aktif dari penyuluh dan aparat TNI dalam proses tanam hingga panen memastikan program ketahanan pangan nasional berjalan efektif di tingkat desa, sekaligus menjamin kesejahteraan para petani padi.

Infrastruktur, Sosial, dan Budaya: Membangun Manusia dan Lingkungan

Pembangunan di Desa Brengkok berjalan seimbang antara pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur serta pemeliharaan kohesi sosial dan budaya. Pemerintah desa secara konsisten mengalokasikan anggaran untuk perbaikan dan peningkatan infrastruktur dasar yang menunjang aktivitas sehari-hari warga. Program pembangunan fisik, seperti perbaikan jalan desa dan drainase, dilaksanakan secara swakelola, yang tidak hanya memastikan kualitas tetapi juga membuka lapangan kerja sementara bagi warga sekitar. "Alhamdulillah, saya sebagai warga merasa bersyukur dan bisa ikut bekerja dengan adanya kegiatan proyek ini," ungkap seorang warga dalam sebuah kesempatan.

Di bidang sosial keagamaan, kehidupan masyarakat Desa Brengkok sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam yang kuat. Keberadaan Pondok Pesantren Al Husna menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter bagi para santri, baik yang berasal dari dalam maupun luar desa. Kegiatan seperti pengajian rutin dan manaqiban turut memperkaya atmosfer religius dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Semangat gotong royong dan kebersamaan juga tercermin dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti rutin untuk membersihkan lingkungan hingga perayaan hari besar nasional yang diisi dengan berbagai perlombaan rakyat. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Karang Taruna, PKK, dan kelompok tani aktif berperan sebagai wadah aspirasi dan kegiatan positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Harmoni antara pembangunan fisik dan penguatan modal sosial inilah yang menjadi fondasi bagi kemajuan Desa Brengkok.